Tips Komunikasi PR

0 komentar

Mengelola Hubungan Konsumen di Media Sosial


Media sosial telah menjadi bagian dari gaya hidup, sejalan dengan hal tersebut, keberadaan konsumen Indonesia di dunia maya memang demikian substansial. Mereka telah menjadikan media sosial sebagai bagian dari gaya hidup dalam berbagi informasi, interaksi, dan diskusi antarkomunitasnya. Dengan demikian, hal tersebut juga mengubah perilaku konsumen dalam berhubungan dengan merek. Interaksi yang awalnya bersifat vertikal menjadi horizontal; dari awalnya satu arah menjadi dua arah; dari yang awalnya “one to many” menjadi “many to many”; dari awalnya “broadcasting” menjadi “engagment” dan “permission- based” . dengan perubahan-perubahan tersebut, maka pendekatan kepada konsumen pun juga harus dirubah, salah satunya melalui pemanfaatan media sosial yang menitikberatkan pada bagaimana menciptakan komunikasi dan engagment  dengan konsumen.

Social media tidak lagi sekedar jejaring sosial, namun telah menjelma menjadi sebuah media berbisnis. Dengan memanfaatkan media sosial secara tepat dapat menjadi salah satu media promosii dan komunikasi yang baik bagi perusahaan dan konsumennya. Dalam hal ini, PR dapat menjadikan social media sebagai sarana menjalin relationship dan menjalin komunikasi dengan konsumennya. Selain itu, PR juga dapat menjadikan media sosial sebagai media edukasi tentang produknya kepada konsumen. Melalui komunikasi di media sosial, pemilik produk dapat mengetahui produk atau layanan seperti apa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen.

Beberapa manfaat media sosial bagi PR dalam berhubungan dengan konsumennya:

1.       Sebagai media komunikasi dua arah di mana brand dan fans/followers sebagai sahabat yang sama kedudukannya.
2.       Memberikan layanan “customer servis” dua arah.
3.       Sebagai sarana product knowledge maupun edukasi produk. Terutama pada saat  ada “friend” yang menyerang lewat media sosial atau beredar luasnya keluhan pelanggan.
4.       Mempermudah untuk menggali insight atau pendapat konsumen tentang produk.

Lalu, Bagaimana sebaiknya PR mengelola hubungan konsumennya di media sosial?

1.       Giving. Dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan follower/friend gunakan prinsip “giving”, memberi-memberi-memberi. Berilah mereka konten-konten yang berguna berupa informasi , inspirasi, tips-tips yang berkaitan dengan merek anda. “the more you give, the more you get”. Semakin banyak anda memberi, maka followers/friends Anda akan memberikan loyalitas dan trust mereka kepada merek Anda.
2.       Conversations. Komunikasi yang anda lakukan haruslah dua arah, di mana setiap komentar, masukan, dan curhat dari follower/friends harus direspons secara interaktif.
3.       Listening. Fungsi penting komunikasi di samping conversation adalah mendengarkan (listening) . di ranah media sosial kita harus melakukan conversation dan listeniing secara proporsional. Dengan kontinyu mendengar updates atau posting dari followers/friends maka kita akan menunjukkan bahwa kita peduli kepada mereka, tidak selfish. Kepedulian ini merupakan modal luar biasa untuk menjalin relationship antara merek dengan konsumen.
4.       Passing. Harus mengerti gaya obrolan pada masing-masing media. Misalnya di Kaskus itu gaya obrolannya begini, beda dengan di FB atau twitter. Gaya bahasanya bagaiman, kita harus tahu dan bersedia meniru.
5.       Enthusiasm. Harus benar-benar ingin ngobrol. Jangan bilang mau ngobrol tapi jualan. Boleh juga diselipkan jualan, tapi jangan terlalu kentara. Dan harus bisa menerima kritik. Kritik di social media adalah hal biasa, terhadap suara sumbang, harus bisa menjelaskan dengan baik agar permasalahan menjadi clear.


Sumber : http://komunitaspr.wordpress.com/2012/04/16/tips-komunikasi/



Posting Komentar