Personality atau Kepribadian merupakan
sesuatu yang sifatnya individual, dalam arti tidak seorang pun mempunyai
personality yang sama. Personality bukanlah sesuatu yang salah atau benar,
bukan sesuatu yang baik atau buruk. Setiap personality mempunyai kelemahan dan
kekuatan tersendiri. Seorang dengan personality pemimpin belum tentu lebih baik
dari seorang dengan personality pengikut.
Adapun jenis-jenis personality adalah
sebagai berikut:
Personality
Hipokondriasis
Personality dimana seseorang terus-menerus mengeluh akan
kesehatannya yang buruk. Kecemasan terhadap kesehatan tubuhnya merupakan bagian
yang dominan dari hidupnya.
Personality Depresi
Personality dengan sikap yang pesimis terhadap masa depan,
perasaan tak berpengharapan, mereka berdosa dan putus asa dan dalam keadaan
tertentu sering ada keinginan bunuh diri.
Personality Histeris
Personality orang-orang yang mempergunakan gejala-gejala
fisik untuk menyelesaikan konflik-konflik yang sulit atau mempergunakan gejala
fisik untuk menghindar dari tanggung jawab yang besar.
Personality Neurosis
Kombinasi yang buruk dari berbagai hal yang terkait,
misalnya orang yang sering merasa bersalah, inferior, terlalu banyak khawatir
atau takut, orang yang kaku, terlalu ingin sempurna, tidak efisien, tidak
bahagia, insomnia, produktivitas yang rendah.
Personality
Psikopatis
Orang-orang yang tidak menghiraukan moral, etika, dan hukum
masyarakat. Orang tersebut tidak mengindahkan apa yang dianggap baik, bagus,
dan layak bagi masyarakat. Dengan demikian, ia dianggap jahat dan sulit dibawa
ke jalan yang benar di mana dia mengukur semua persoalan adalah dari dirinya
sendiri.
Personality Paranoia
Personality dari orang-orang yang mempunyai kepercayaan
yang aneh, yang salah, tetapi tidak mau diluruskan. Dia biasanya menaruh curiga
yang berlebihan pada orang lain, sering merasa digunakan oleh orang lain, dan
selalu menyalahkan orang lain atas segala kegagalannya.
Personality
Impotensi dan Frigidtitas
Orang-orang yang mempunyai sifat sensitive, pesimis, kurang
percaya diri, mudah tersinggung, dan tak ada humor serta serius.
Personality GAD
(Generalized Anxiety Disorder/Gangguan Anxietas Umum)
Personality yang mempunyai rasa cemas atau takut yang tidak
realistis. Misalnya mereka sering takut anak (keluarga) mendapat
kecelakaan/musibah tanpa ada tanda-tanda yang sesungguhnya atau khawatir
penurunan prestasi akademik/penamilan social/ seksual/pekerjaan. Jadi, selalu
ada saja yang dikhawatirkan setiap hari.
Personality Obsesi –
Kompulsi
Orang-orang dengan ide, pikiran, atau impuls yang
mengganggu dalam kehidupan sehari-hari. Pikiran itu dapat berupa kekerasan,
terkontaminasi penyakit, atau keragu-raguan dalam mengerjakan sesuatu. Seorang
dengan personality obsesi yang harus melakukan sesuatu dengan perfect maka
tingkah lakunya kompulsi, mengulang-ulang memeriksa pekerjaannya apakah sudah
benar atau salah.
Personality Panik
Orang-orang yang mudah terserang panik. Dalam hal ini ditandai
dengan ketakutan yang intens disertai dengan berbagai gejala somatik, seperti
keringat dingin, berdebar-debar, nyeri di dada, sesak nafas, diare, dan
sebagainya. Semua hal tersebut tidak lebih dari setengah jam saja apabila lebih
dari setengah jam berarti berpenyakit organik, seperti jantung.
Personality
Extrovert
Personality seseorang di mana dia senang bersama orang
lain. Dia tak merasa terpaksa untuk bersama orang lain atau hadir dalam
acara-acara sosial. Dia mudah bergaul dan menyenangi bertemu dengan orang-orang
baru, dia tidak canggung dalam pergaulan dan biasanya dia disenangi oleh
lingkungannya.
Personality
Introvert
Personality seseorang di mana dia kurang menyenangi
bersama orang lain, dia lebih senang menyendiri, tidak suka dengan orang baru,
tidak suka berbicara di depan umum, tidak suka menonjol. Kurang percaya diri,
pemalu, dan pendiam.
Personality Romantis
Personality yang lebih mementingkan hubungan cinta. Orang
ini sering jatuh cinta berkali-kali pada beberapa orang akan tetapi selama dia
jatuh cinta dia hanya mendambakan satu orang saja. Biasanya sangat senang
berbagai seni, artistik, rapi, mempunyai banyak kawan, tidak konservatif, tidak
kaku, hangat, kurang rasional tetapi lebih emosional.
Personality Promiskuitas
Personality yang memiliki pikiran dan perbuatan seksual
dengan banyak orang dan merupakan bagian yang dominan dalam hidupnya. Pada
banyak kebudayaan, personality ini tidak banyak diterima. Oleh karena itu,
tindakannya banyak dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Contoh: pelacuran.
Personality ini adalah kombinasi dari moral buruk, emosi yang rendah,
kepercayaan diri yang kurang, tidak mau kerja keras, curiga pada orang lain, di
samping ingin hidup sendiri menjauhi agama.
Personality Jujur –
Bohong
Dalam kehidupan kita harus mematuhi peraturan yang berlaku
di masyarakat. Aturan untuk
kebaikan masyarakat dinamakan moral. Salah satu moral yang dituntut oleh
masyarakat adalah jujur dan tidak bohong.
Setiadi (2003) mengatakan bahwa kepribadian adalah organisasi yang
dinamis dari sistem psikofisis individu yang menetukan penyesuaian dirinya
terhadap lingkungannya secara unik.” Berdasarkan pendapat ini bisa dijelaskan
bahwa kepribadian merupakan gambaran citra diri individu yang mempengaruhi
perilaku. Sujanto dkk (2004), mengatakan bahwa kepribadian adalah suatu
totalitas psikofisis yang kompleks dari individu, sehingga nampak dalam tingkah
lakunya yang unik. Kartini dkk (Sjarkawim (2006)) mengatakan bahwa kepribadian
(personality) adalah sifat dan tingkah laku khas seseorang yang membedakannya
dengan orang lain; integrasi karakteristik dari struktur-struktur, pola tingkah
laku, minat, pendiriran, kemampuan dan potensi yang dimiliki seseorang; segala
sesuatu mengenai diri seseorang sebagaimana diketahui oleh orang lain.
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian menurut Setiadi (2003),
antara lain :
1. Keturunan : Keturunan
merujuk kefaktor-faktor yang ditentukan pada saat pembuahan. Sosok fisik,
daya tarik wajah, kelamin, temperamen, komposisi otot dan reflek, tingkat
energi, dan ritme hayati merupakan karakteristik-karakteristik yang
dianggap sebagai atau sama sekali atau sebagian besar dipengaruhi oleh
kedua orang tua.
Pendekatan keturunan berargumen bahwa penjelasan paling
akhir dari kepribadian seseorang individu adalah struktur molekul dari gen-gen,
yang terletak dalam kromosom.
2. Lingkungan : Di antara
faktor-faktor yang menggunakan tekanan pada pembentukan kepribadian kita
adalah budaya dalam mana kita dibesarkan, pengkondisian dini kita, norma-norma
di antara keluarga kita, teman-teman, dan kelompok-kelompok sosial, serta
pengaruh-pengaruh lain yang kita alami. Lingkungan yang dipaparkan kepada
kita memainkan peranan yang cukup besar dalam membentuk kepribadian kita.
3. Situasi : Situasi mempengaruhi
efek keturunan dan lingkungan pada kepribadian. Kepribadian seorang
individu, sementara umumnya mantap dan konsisten, memang berubah dalam
situasi yang berbeda. Tuntutan yang berbeda dari situasi yang berlainan
memunculkan aspek-aspek yang berlainan dari kepribadian sesorang oleh
karena itu hendaknya kita melihat pola kepribadian dalam keterpencilan.
Posting Komentar