Watampone, Tribun--Sejumlah guru mengeluhkan sikap oknum Kepala Unit Pelaksana Tugas Dinas (UPTD) Pendidikan Bone yang kerap menggunakan jabatannya sebagai alat untuk meminta uang kepada guru tanpa alasan jelas. Oknum pejabat itu "memalak"guru di setiap sekolah wilayahnya setiap kali guru menerima gaji sertifikasi atau setiap dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dicairkan. Bahkan, guru yang berada di bawah naungan kementrian agama pun juga dimintainya.
Seperti oknum Kepala UPTD Tanete Riattang Mansur yang disebut kerap ke sekolah memintai guru bertandatangan dan mewajibkan para guru membayar Rp 100 ribu per guru sertifikasi dan Rp 50 ribu untuk honorer bersertifikasi atau pegawai non sertifikasi yang meminta tanda tangan pengesahan berkas.
"Setiap kami menerima gaji sertifikasi kami dimintai uang. Bahkan saya guru di bawah naungan Kemenag pun juga dimintai setiap kami diminta tanda tangani DP3 ataupun setiap dia berkunjung ke sekolah kami," kata Syam salah satu guru Sekolah Dasar di Kecamatan Tanete Riattang yang meminta Tribun hanya menulis nama panggilannya saja, Senin (19/5).
Menurutnya, oknum kepala UPTD terkadang datang langsung meminta uang atau meminta salah satu pegawainya untuk datang ke sekolah mengatasnamakan UPTD Pendidikan. Syam memaparkan bahwa oknum UPTD tersebut datang ke sekolah dengan berbagai alasan. Terkadang untuk membeli cat dan bahan renovasi kantor UPTD Pendidikan, maupun untuk kepentingan operasional UPTD.
sumber:ww.tribuntimur.com
Posting Komentar