TRIBUN-TIMUR.COM--Ari Katombo
nama panggilan belaka. Untuk ukuran kepemimpinan, usia 17 tahun, bagi
Bro Ari, panggilan akrab remaja bernama Nur Ansari, terbilang belia.
Kemampuannya menggerakkan ratusan remaja bermotor yang namanya "disegani" di kalangan geng motor, memang patut di-mappakoe.
Mappakoe adalah nama geng mereka. Bahasa Bugis ini bisa diartikan dengan tanda jempol atau mantap.
Mereka memiliki akun twitter @Mappakoe_Geng dan blog. Ada juga akun facebook. Di bio akun itu adminya menulis "Aku Resmi Geng Motor No. 1 di Makassar | Kalo bisa begini kenapa harus begitu?!!"
Dia mulai membuat akun itu, 26 April, atau hanya berselang sehari setelah polisi mengidentifikasi awal pelarian Bro Ari, ke Kendari, Kamis 25 April 2013.
Jika memang ini akun buatan Ari cs, mereka baru memposting 10 pesan, memiliki 322 Followers, dan baru mengikuti 93 Following. Entah kebetulan atau tidak, admin akun @Mappakkoe_Geng, ternyata menjadi pengikut akun resmi presiden RI @SBYudhoyono dan sebagai akun pertama yang diikuti.
Tak ada data administrartif berapa anggotanya. Namun, jika dihitung-hitung, bisa mencapai 500-an orang yang punya solidaritas.
"Sekretriatnya adalah jalanan," kata Wayyu (23), seorang karyawan perusahaan swasta di ujung selatan Makassar, yang rumahnya kerap jadikan tempat mangkal anak-anak bermotor ini untuk wilayah selatan.
Nama Bro Ari muncul saat polisi mengungkap kelompok geng motor yang membakar Bus Bintang Prima seharga Rp 2 miliar, di Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, medio April lalu.
Dari hasil operasi gabungan penyidik Tim Intelkam dan Reskrim Polrestabes Makassar mulai Selasa (16/4/13) hingga Rabu (17/4/13) lalu, tertangkap tujuh tersangka.
Polisi mengidentifikasi mereka pimpinan dan anggota geng motor Mappakoe. Mereka masing-masing berinisial S alias A alias B, 23, UC, 18, FR 18, A, 17, R, 22, Y, 15, serta inisial F, 26. UC diduga kuat pimpinan dari geng motor ini. Dari sinilah, polisi mengembangkan kasusnya. Dan menemukan nama Ari Katombo.
Penangkapan Bro Ari sediri terbilang dramatis dan menyisakan tanda tanya siapa di belakang Ari Katombo. Ari bersembunyi ke Kendari, sejak polisi gencar mengungkap jaringan Mappakoe di Makassar.
Sumber Tribun di bagian Mapolda Sulawesi Tenggara, menyebutkan, Ari diidentifikasi tinggal di dua tempat di Kota Kendari. Pertama di rumah rekan ibunya di Kompleks Graha Asri, Puwatu, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari.
Ibu Ari, kini masih menetap di Antang. Polisi di Makassar, mengidentifikasi ibunya karyawan di sebuah pabrik pengepakan minuman berkarbonasi ternama di kawasan Sudiang, Jl Perintis Kemerdekaan Km 18, Makassar.
Satunya lagi, diidentfikasi sempat tinggal di kompleks sekitar Masjid Agung Kendari, di sekitar Jl Abdullah Silondae, Kota Kendari.
"Kalau tak salah itu rumah perwira berpangkat letnan kolonel, bagian intel-lah, yang juga dari Selatan (Sulawesi Selatan)," kata sumber tribun di Kendari.
Ari sendiri tertangkap di Bandara Haluoleo, Kendari, sekitar pukul 10.20 wita. Ari membeli tiket di bandara untuk terbang ke Jakarta, dengan pesawat nomor penerbangan JT 729 tujuan CGK Jakarta, yang berangkat pukul 10.35 wita.
"Hebat juga itu anak, sebab tahu aparat resmob Makassar menuju kendari pagi-pagi sekali dengan pswat jam 7, dan dia ke Bandara jam 9 pagi," ujar seorang perwira polisi senior di Polrestabes Makassar.
Ari diringkus dan didentifikasi di bandara melalui foto yang aparat kantongi serta perangkat pelacak. Polrestabse Makassar merilis tiga nama peringkusnya adalah Aipda M Haris, Brigadir Kepala M Arfah dan Briptu Abdillah.
Mereka berangkat ke Kendari Jumat (10/5/13) pukul 06.00 wita dari Makassar. Saat tiba di Kendari langsung ke lokasi persembunyian Ari, namun keburu Ari sudah disebutkan ke bandara.
Saat diringkus Ari tak bisa mengelak. Pria setinggi 170 cm dan berkulit putih ini memakai baju coklat motif bergaris.
Ari lalu dibawa terbang ke Makassar dengan pesawat nomor penerbangan IW 1323 , Wings Abadi Airlines sekitar pukul 10:45 Wita
Ari lahir di Makassar tanggal 20 April 1996. Selama sekolah di SMP dia tinggal bersama orang tuanya di Jl Lasuloro Dalam 2 Nomor 24 Manggala, Antang.
Kemampuannya menggerakkan ratusan remaja bermotor yang namanya "disegani" di kalangan geng motor, memang patut di-mappakoe.
Mappakoe adalah nama geng mereka. Bahasa Bugis ini bisa diartikan dengan tanda jempol atau mantap.
Mereka memiliki akun twitter @Mappakoe_Geng dan blog. Ada juga akun facebook. Di bio akun itu adminya menulis "Aku Resmi Geng Motor No. 1 di Makassar | Kalo bisa begini kenapa harus begitu?!!"
Dia mulai membuat akun itu, 26 April, atau hanya berselang sehari setelah polisi mengidentifikasi awal pelarian Bro Ari, ke Kendari, Kamis 25 April 2013.
Jika memang ini akun buatan Ari cs, mereka baru memposting 10 pesan, memiliki 322 Followers, dan baru mengikuti 93 Following. Entah kebetulan atau tidak, admin akun @Mappakkoe_Geng, ternyata menjadi pengikut akun resmi presiden RI @SBYudhoyono dan sebagai akun pertama yang diikuti.
Tak ada data administrartif berapa anggotanya. Namun, jika dihitung-hitung, bisa mencapai 500-an orang yang punya solidaritas.
"Sekretriatnya adalah jalanan," kata Wayyu (23), seorang karyawan perusahaan swasta di ujung selatan Makassar, yang rumahnya kerap jadikan tempat mangkal anak-anak bermotor ini untuk wilayah selatan.
Nama Bro Ari muncul saat polisi mengungkap kelompok geng motor yang membakar Bus Bintang Prima seharga Rp 2 miliar, di Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, medio April lalu.
Dari hasil operasi gabungan penyidik Tim Intelkam dan Reskrim Polrestabes Makassar mulai Selasa (16/4/13) hingga Rabu (17/4/13) lalu, tertangkap tujuh tersangka.
Polisi mengidentifikasi mereka pimpinan dan anggota geng motor Mappakoe. Mereka masing-masing berinisial S alias A alias B, 23, UC, 18, FR 18, A, 17, R, 22, Y, 15, serta inisial F, 26. UC diduga kuat pimpinan dari geng motor ini. Dari sinilah, polisi mengembangkan kasusnya. Dan menemukan nama Ari Katombo.
Penangkapan Bro Ari sediri terbilang dramatis dan menyisakan tanda tanya siapa di belakang Ari Katombo. Ari bersembunyi ke Kendari, sejak polisi gencar mengungkap jaringan Mappakoe di Makassar.
Sumber Tribun di bagian Mapolda Sulawesi Tenggara, menyebutkan, Ari diidentifikasi tinggal di dua tempat di Kota Kendari. Pertama di rumah rekan ibunya di Kompleks Graha Asri, Puwatu, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari.
Ibu Ari, kini masih menetap di Antang. Polisi di Makassar, mengidentifikasi ibunya karyawan di sebuah pabrik pengepakan minuman berkarbonasi ternama di kawasan Sudiang, Jl Perintis Kemerdekaan Km 18, Makassar.
Satunya lagi, diidentfikasi sempat tinggal di kompleks sekitar Masjid Agung Kendari, di sekitar Jl Abdullah Silondae, Kota Kendari.
"Kalau tak salah itu rumah perwira berpangkat letnan kolonel, bagian intel-lah, yang juga dari Selatan (Sulawesi Selatan)," kata sumber tribun di Kendari.
Ari sendiri tertangkap di Bandara Haluoleo, Kendari, sekitar pukul 10.20 wita. Ari membeli tiket di bandara untuk terbang ke Jakarta, dengan pesawat nomor penerbangan JT 729 tujuan CGK Jakarta, yang berangkat pukul 10.35 wita.
"Hebat juga itu anak, sebab tahu aparat resmob Makassar menuju kendari pagi-pagi sekali dengan pswat jam 7, dan dia ke Bandara jam 9 pagi," ujar seorang perwira polisi senior di Polrestabes Makassar.
Ari diringkus dan didentifikasi di bandara melalui foto yang aparat kantongi serta perangkat pelacak. Polrestabse Makassar merilis tiga nama peringkusnya adalah Aipda M Haris, Brigadir Kepala M Arfah dan Briptu Abdillah.
Mereka berangkat ke Kendari Jumat (10/5/13) pukul 06.00 wita dari Makassar. Saat tiba di Kendari langsung ke lokasi persembunyian Ari, namun keburu Ari sudah disebutkan ke bandara.
Saat diringkus Ari tak bisa mengelak. Pria setinggi 170 cm dan berkulit putih ini memakai baju coklat motif bergaris.
Ari lalu dibawa terbang ke Makassar dengan pesawat nomor penerbangan IW 1323 , Wings Abadi Airlines sekitar pukul 10:45 Wita
Ari lahir di Makassar tanggal 20 April 1996. Selama sekolah di SMP dia tinggal bersama orang tuanya di Jl Lasuloro Dalam 2 Nomor 24 Manggala, Antang.
Sumber : http://makassar.tribunnews.com/2013/05/11/bos-geng-motor-makassar-sembunyi-di-rumah-letkol
Posting Komentar