1. Secara
sosiologis, berita adalah semua hal yang terjadi di dunia. (Juranalistik
Indonesia, Drs. AS Haris Sumadiria, M. Si, Simbosia Rekatama Media, hal 63).
2. Menurut
pakar Jurnalistik, berita adalah apa yang ditulis surat kabar, apa yang
disiarkan radio, dan apa yang ditayangkan televisi. (Juranalistik Indonesia,
Drs. AS Haris Sumadiria, M. Si, Simbosia Rekatama Media, hal 63).
3. Menurut
Paul De Massanner dalam buku Here’s The News : Unesco Associate menyatakan,
news atau berita adalah sebuah informasi yang penting dan menarik perhatian
serta minat khalayak pendengar. (Juranalistik Indonesia, Drs. AS Haris
Sumadiria, M. Si, Simbosia Rekatama Media, hal 64).
4. Charnley
dan James M. Neal menuturkan, berita adalah laporan tentang suatu peristiwa,
opini, kecenderungan, situasi, kondisi, interpretasi yang penting, menarik,
masih baru dan harus secepatnya disampaikan kepada khalayak. (Juranalistik
Indonesia, Drs. AS Haris Sumadiria, M. Si, Simbosia Rekatama Media, hal 64).
5. Doung
Newsom dan James A. Wollert dalam Media Writing: News for the massa media
(1985:11) mengemukakandalam definisi sederhana, berita adalah apa saja yang
ingin dan perlu diketahui orang atau lebih luas lagi oleh masyarakat dengan
melaporkan berita, media massa memberikan informasi kepada masyarakat mengenai
apa yang mereka butuhkan. (Juranalistik Indonesia, Drs. AS Haris Sumadiria, M.
Si, Simbosia Rekatama Media, hal 64).
6. Dean
M. Lyle Spencer dalam News Writing menyatakan, berita adalah suatu kenyataan
atau ide yang benar yang dapat menarik perhatian sebagian besar pembaca. (Juranalistik
Indonesia, Drs. AS Haris Sumadiria, M. Si, Simbosia Rekatama Media, hal 64).
7. Michael
V. Charnley dalam Repoting (1965) menegaskan, berita adalah laporan tercepat
mengenai fakta dan opini yang menarik atau penting, atau kedua-duanya, bagi
sejumlah besar penduduk. (Juranalistik Indonesia, Drs. AS Haris Sumadiria, M.
Si, Simbosia Rekatama Media, hal 64).
8. Williard
C. Bleyer dalam Newspaper Writing and editing menulis, berita adalah sesuatu
yang termasa yang dipilih oleh wartawan untuk dimuat dalam surat kabar, karena
dia menarik minat atau mempunyai makna bagi pemabaca surat kabar, atau karena
dia dapat menarik para pembaca untuk membaca berita tersebut. (Juranalistik
Indonesia, Drs. AS Haris Sumadiria, M. Si, Simbosia Rekatama Media, hal 64).
9. William
S. Maulsby dalam Getting the News menegaskan, berita bisa didefinisikan sebagai
suatu penuturan secara benar dan tidak memihak dari fakta-fakta yag mempunyai
arti penting dan baru terjadi, yang dap;at menarik perhatian para pembaca surat
kabar yang memuat berita tersebut. (Juranalistik Indonesia, Drs. AS Haris
Sumadiria, M. Si, Simbosia Rekatama Media, hal 64).
10. Dalam
definisi jurnalistik, berita adalah laporan tentang fakta atau ide yang
termasa, yang dipilih oleh staf redaksi suatu harian untuk disiarkan, yang
dapat menarik perhatian pembaca, entah karena dia lluar biasa, entah penting
karena akibatnya, entah pua karena dia mencakup segi-segi human interest
seperti humor, emosi, dan ketegangan. (Juranalistik Indonesia, Drs. AS Haris
Sumadiria, M. Si, Simbosia Rekatama Media, hal 64 - 65).
Posting Komentar