
Praktik pemberitaan bencana di Indonesia yang seringkali melanggar etika telah menimbulkan keprihatinan besar. Kini,media seringkali terfokus pada pemberitaan traumatik ataupun dramatik yang penuh dengan isak tangis dengan dalih menumbuhkan solidaritas. Media juga seringkali tidak memiliki kesinambungan dalam pemberitaan becana, tidak memiliki visi menuju rehabilitasi, dan cenderung loncat dari satu isu ke isu lainnya.Hal ini diperparah dengan absennya media dalam masa prabencana sebagai bagian dari early warning system dan dua fungsi ganda media dalam bencana, yaitusebagai penyebar informasi dan lembaga pengumpul serta penyalur bantuan bencana.
Journalight membawa nilai bahwa sebuah karya jurnalistik sudah seharusnyalah mematuhi etika dengan tanpa melupakan estetika.Journalight terbagi dalam tiga mata acara yaitu seminar,talkshow, dan lomba.
sumber: pekankomunikasi.org
Posting Komentar